Sistem Utilitas bangunan. Ini adalah system kelengkapan fasilitas bangunan yang menjadi penunjang segala aktivitas di dalam dan luar bangunan. Melalui adanya kelengkapan ini, maka sebuah bangunan akan mencapai unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Sebuah utilitas bangunan akan berbeda tergantung pada jenis dan fungsi dari bangunan itu sendiri. Misalnya, sistem utilitas bangunan hotel, akan saja berbeda dengan sistem utilitas bangunan untuk gedung apartemen, perkantoran, maupun rumah sakit.
Nah, sistem utilitas bangunan ini hanya dapat dilakukan melalui pengkajian khusus yang bahkan akan dilakukan sebelum pembangunan dimulai. Dalam perancangan bangunan terdapat beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan, meliputi:
- Filosofis: yang berkenaan dengan dasar pemikiran atau konsep perancangan, melingkupi masalah teknis, lingkungan, sosial, budaya, dll
- Arsitektural: berkaitan dengan pengolahan rancangan bentuk bangunan baik denah, tampak, potongan serta detail-detailnya.
- Struktural: berhubungan dengan sistem membangun yang meliputi struktur dan konstruksi, bahan serta teknologinya
- Utilitas: meliputi hal yang berkaitan dengan mekanikal dan elektrikal bangunan.
Perancangan Utilitas Bangunan
- Plambing dan sanitasi
- Penghawaan/pengkondisian udara
- Penerangan/pencahayaan
- Komunikasi
- Pencegahan bahaya kebakaran
- Penangkal petir
- Tata suara
- Transportasi
- Landasan Helikopter
- Pembersih bangunan
- Pembuangan sampah
Setiap sistem memiliki berbagai komponen/elemen peralatan dan jaringan yang harus dirancang dan dipasang (instalasi) dalam bangunan. Perangkat peralatan dan jaringan dapat berupa peralatan-peralatan mekanik maupun elektrik, sehingga disebut juga Sistem Mekanikal dan Elektrikal Bangunan.
- Mekanikal: sistem perpipaan/plumbing, Air Conditioning, Transportasi dalam bangunan (lift, escalator, konveyor), instalasi peralatan-peralatan (pompa, generator, dll)
- Elektrikal: instalasi listrik tenaga/daya, instalasi listrik penerangan, system signal dan control (detector dan alarm untuk keamanan maupun kebakaran), pengamanan bangunan, instalasi komunikasi (telepon, sound system), dll
- Intelegent building system atau system bangunan pintar: merupakan seistem pelayanan bangunan yang telah mengintegrasikan system-sistem elektrikal maupun mekanikalnya.
Perancangan bangunan harus mengkoordinasikan fasilitas utilitas ini dengan aspek perancangan lain seperti: perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior, dll. Sementara untuk Perancangan Sistem Utilitas Bangunan haruslah terpadu dengan rancangan yang lain dan memenuhi standar perhitungan. Anatomi utilitas dalam perancangan harus memiliki kejelasan sistem dan memiliki kejelasan pemecahan terhadap sistem yang dipilih.
Setiap sistem memiliki berbagai komponen/elemen peralatan dan jaringan yang harus dirancang dan dipasang (instalasi) dalam bangunan. Dalam perwujudan fisik pada pelaksanaan maka elemen sistem utilitas ada yang harus muncul pada permukaan, serta ada yang perlu di’sembunyikan’ dibalik penampilan fisik bangunan. Berdasarkan hal ini maka pemasangan jaringan instalasi sistem dapat tersembunyi (tidak terlihat mata) ataupun Terbuka/ekspose.
Fungsi dan Tujuan Sistem Utilitas
Ketika merencanakan dan merancang sebuah bangunan, terutama gedung bertingkat, utilitas bangunan adalah hal yang wajib diperhatikan sejak awal.
Sebab, tujuan utilitas bangunan adalah memastikan gedung yang dibangun dapat beroperasi dengan baik. Tanpa utilitas bangunan yang lengkap, maka hanya akan membahayakan keselamatan penghuni bangunan itu sendiri.
Kemudian, utilitas bangunan juga bertujuan untuk melengkapi suasana sebuah bangunan agar para penghuni bisa nyaman dan aman menempatinya serta menjadikan bangunan tersebut memiliki nilai kegunaan dan manfaat.
Agar pembangunan rumah atau gedung sesuai dengan kebutuhan ruang dan kaidah arsitektur yang benar, perencanaan setiap tahapan sebaiknya dilakukan bersama dengan arsitek dan Kontraktor Rumah Minimalis Jakarta bisa dijadikan refrensi.
Untuk sekedar informasi ataupun pemesanan rumah murah, Anda bisa menghubungi kami di :
Whatsapp 0822 6565 2222 Pak Mudzakir
Kami melayani 24 jam nonstop untuk pembangunan rumah anda
Sistem Utilitas Gedung Bertingkat
Meskipun sistem utilitas bangunan akan berbeda sesuai dengan fungsinya, tetapi secara garis besar bangunan-bangunan tersebut pasti memiliki sistem utilitas bangunan yang umum.
Berikut ini beberapa jenis sistem utilitas bangunan yang sering ditemukan pada gedung bertingkat:
1. Sistem Perpipaan dan Sanitasi
Tak hanya pada bangunan bertingkat saja, sistem perpipaan atau sanitasi sebenarnya wajib ada. Sistem perpipaan alias plumbing adalah sistem penyediaan atau pembuangan air ke tempat-tempat yang dilaluinya tanpa adanya pencemaran
Sistem plumbing juga dapat memenuhi kebutuhan penghuninya untuk mencukupi kebutuhan suplai air bersih. Penerapan plumbing dan sanitasi yang ideal minimal memiliki daya tahan untuk 30 tahun ke depan tanpa adanya kerusakan.
Kemudian, sistem plumbing dan sanitasi juga harus halus dan tahan air, serta tidak ada bagian-bagian yang bisa menyebabkan kotoran mengendap.
Di Indonesia, sumber air bersih tersebut di antaranya mata air, sungai, hujan, dan air dalam tanah yang dikelola oleh Perusahaan Air Minum (PAM).
2. Sistem Pencegah Kebakaran
Kebakaran menjadi kejadian yang paling ditakutkan terjadi dalam sebuah bangunan. Agar tidak terjadi bencana kebakaran, maka diperlukan sistem pencegah kebakaran agar tidak menimbulkan kerugian.
Masing-masing bangunan memiliki struktur dan sistem pencegah bangunan yang berbeda. Misalnya, pada sistem utilitas bangunan pencegah kebakaran di hotel, pusat perbelanjaan, taman hiburan, dan rumah sakit, sebaiknya struktur bangunan dibuat tahan terhadap gempuran api minimal selama tiga jam.
Berbeda dengan bangunan perumahan bertingkat, asrama, sekolah, dan tempat ibadah, pada struktur utama bangunan harus tahan minimal selama dua jam terhadap kebakaran.
3. Tata Udara
Utilitas bangunan dengan sistem tata udara berkaitan dengan bagaimana cara mengkondisikan lingkungan melalui pengendalian suhu, kelembaban dan arah pergerakan udara.
Sistem tata udara juga termasuk pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan di udara seperti vapors dan fumes.
Penerapan sistem tata udara akan tergantung alat dan mesin yang masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda, seperti:
- Penggunaan Air Conditioner (AC) di ruangan tertutup sebagai pendingin ruangan.
- Penghisap asap atau exhaust untuk menjaga sirkulasi udara dalam ruangan agar tetap stabil dan sehat.
- Sistem ventilasi yang dilakukan dengan cara merekayasa arsitektur bangunan untuk melancarkan udara yang keluar masuk ruangan dalam bangunan. System ventilasi yang baik bisa mengurangi penggunaan AC sehingga energi listrik lebih hemat dan biaya operasional berkurang.
Untuk sekedar informasi ataupun pemesanan rumah murah, Anda bisa menghubungi kami di :
Whatsapp 0822 6565 2222 Pak Mudzakir
Kami melayani 24 jam nonstop untuk pembangunan rumah anda
4. Sistem Pencahayaan
Sistem perancangan daya listrik atau pencahayaan harus dirancang dengan menentukan peletakan titik-titik pencahayaan, elektrikal, dan mekanikal yang tepat sesuai dengan kebutuhan penghuni gedung.
Artinya, cahaya yang dihasilkan harus menyebar secara efektif dan efisien ke setiap sudut ruangan. Sistem ini tidak hanya bergantung kepada keberadaan lampu saja, tetapi juga kepada pengaturan masuk cahaya alami seperti sinar matahari.
Kemudian, sistem pencahayaan juga erat dengan sistem daya listrik yang meliputi instalasi pemasangan stop kontak, saklar lampu, sekring listrik, ground penangkal petir dan sebagainya.
5. Sistem Keamanan
Sistem berikutnya yang ada dalam utilitas bangunan adalah perancangan sistem keamanan atau security. System ini dibuat agar memberikan perlindungan dan rasa aman bagi penghuni gedung dari hal-hal yang berkaitan dengan kriminalitas, sekaligus memaksimalkan pengawasan di sekitar area bangunan.
Berikut ini contoh penerapan sistem keamanan dalam sebuah bangunan:
Pemasangan kamera CCTV.
- Hydrant dan tabung pemadam kebakaran.
- Pemasangan smoke detector, extinguisher, sensor detector gate, door emergency.
- Pengawasan manual yang dilakukan oleh aparat keamanan dan resepsionis di lobi bangunan. Sistem keamanan ganda diterapkan oleh bangunan yang memaksimalkan fungsi alat-alat keamanan cangging dan pengawasan manual.
6. Pola Transportasi
Sistem ini haruslah ada dalam bangunan bertingkat, seperti rumah sakit, gedung perkantoran, hotel maupun apartemen.
Sistem utilitas bangunan ini sangat diperlukan untuk mengangkut penghuni bangunan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Penerapan utilitas bangunan dalam sistem transportasi adalah pemasangan alat transportasi vertikal seperti elevator atau lift. Sementara, di gedung-gedung pusat perbelanjaan, alat transportasi yang biasa digunakan adalah eskalator atau disebut juga tangga berjalan.
7. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi dalam utilitas bangunan berfungsi untuk mengakses informasi yang bersifat lokal, yaitu antar sesama penghuni gedung, serta informasi yang bersifat global. Perancangan sistem komunikasi dalam utilitas bangunan dapat diwujudkan dengan pemasangan perangkat informasi dan jaringan.
Perangkat informasi dan jaringan tersebut di antaranya telepon, jaringan WIFI internet, TV cable, instalasi fax, sound system/loudspeaker, dan lain sebagainya.
Memiliki rumah tinggal yang sesuai dengan keinginan adalah impian setiap manusia. Namun ada beberapa faktor yang membuat impian tersebut belum bisa terealisasi. Sehingga butuh waktu dalam membangunnya.
Kontraktor Bangunan Minimalis bisa dijadikan refrensi untuk anda yang ingin membangun rumah sesuai dengan kebutuhan ruang dan budget anda. Sehingga tidak ada kekhawatiran bagi anda untuk mewujudkannya karena sudah ditangani oleh ahlinya.
Untuk sekedar informasi ataupun pemesanan rumah murah, Anda bisa menghubungi kami di :
Whatsapp 0822 6565 2222 Pak Mudzakir
Kami melayani 24 jam nonstop untuk pembangunan rumah anda